Waktu sempit yang saya maksud adalah waktu-waktu "mati" (dead time) yang bila diakumulasikan dalam setahun, misalnya saat anda menunggu dosen masuk kelas, menunggu angkot, atau menunggu bis travel datang. Waktu "mati" lima menit saja sehari, bila dikalikan 360 hari dalam setahun akan menghasilkan 1800 menit atau 30 jam. Luar biasa bukan.
Untuk itu, saya selalu bawa pena dan kertas. Kalau pikiran saya sedang tidak dalam mood menulis, maka saya akan menggambar. Ada cara lain untuk menulis, yakni dengan menggambar. Namanya sketchnoting. Anda tidak perlu pandai menggambar. Kalau anda bisa membuat "bulkonah" (bulet, kotak, panah), maka anda bisa membuat sebuah sketchnote. Lihat gambar di bawah ini sebagai contoh. Saya menggambarkan sebuah proses yang sebelumnya saya tulis sebagai artikel blog berjudul Masih tentang preprint (dan post print) dan sebuah artikel Scientific American rujukan berjudul Understanding your rights: pre-prints, post-prints and publisher versions.