Hard Skill dan Soft skill Sebagai Keterampilan Individu
Seseorang tidak hanya dilihat kemampuan teknisnya dalam sebuah pekerjaan. Setiap individu hendaknya mempunyai sebuah kemampuan yang berbeda dari hal-hal teknis untuk mendukung sebuah pekerjaan. selama ini para lulusan dari bangku sekolah tidak dibelai dengan kecakapan khusus untuk menghadapi dunia kerja \citep*{Sumar2016}. Lebih lanjut \citet*{Sumar2016} menjelaskan bahwa dunia usaha yang selama ini menjadi tujuan utama untuk bekerja mengeluhkan kualitas lulusan yang memasuki dunia kerja belum mempunyai kesiapan kerja yang baik. Oleh karena itulah dibutuhkan sebuah kompetensi tambahan diluar kecakapan yang berkaitan dengan hal-hal teknis agar mereka siap menghadapi tantangan ketika memasuki dunia kerja. Salah satu keterampilan dan kecakapan yang harus diberikan adalah kemampuan soft skill, karena seseorang tidak hanya dibekali dengan kecakapan teknis saja tetapi harus ditambah dengan kecakapan untuk menguasai dirinya sendiri, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan memiliki perilaku yang luhur.
\citet*{Hamidah2013} dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan dasar sebagai modal kemampuan bekerja adalah hard skill. \citet*{Laker2011} menyatakan bahwa hard skill berhubungan dengan kemampuan teknik yang melibatkan pekerjaan dengan bantuan peralatan, data, perangkat lunak dan lain sebagainya. Selain itu \citet*{Chell2011} menyatakan bahwa hard skill adalah kemampuan seseorang yang didapatkan ketika dia mencapai level kemampuan tertinggi dari sebuah domain ilmu tertentu saat mereka melakukan kemampuan tersebut. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh \citet{Klaus2007} yang menyatakan bahwa hard skill merujuk pada kemampuan teknik dan pengetahuan nyata yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Soft skill menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dari kemampuan individu, karena seseorang tidak hanya dinilai dari hard skill saja. \citet{Schulz2008} menyebutkan bahwa soft skill menjadi bagian penting dalam membentuk kepribadian seseorang sehingga dapat menyempurnakan hard skill seseorang. Soft skill menurut \citet*{Laker2011} adalah keterampilan intra personal seperti kemampuan seseorang untuk mengelola diri sendiri dan juga keterampilan interpersonal seperti bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Pendapat lainnya dari \citet{Robles2012} yang menyatakan bahwa soft skill adalah kualitas kemampuan interpersonal, juga dikenal sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang dan segala atribut pribadi yang menyertainnya.
Tidak seperti hard skill yang bisa terlihat dengan jelas ketika seseorang bekerja ataupun menyelesaikan sebuah proses dalam pekerjaan. Karena hard skill berhubungan dengan hal-hal teknis dan prosedur-prosedur yang terukur. Oleh karenanya soft skill begitu penting dan sangat dibutuhkan untuk melengkapi kompetensi yang dimiliki seseorang dengan perilaku yang bagus dan luhur. Soft skill memang terlihat kurang nyata dan sulit untuk didefinisikan serta diukur tidak seperti hard skill, tetapi soft skill sangatlah penting dalam menentukan kegagalan ataupun kesuksesan seseorang di tempat kerja \cite{Tulgan2015}.